Wednesday, August 18, 2021

Curug Putri Pelangi

 DARI LIDO KE CURUG PUTRI PELANGI

(bersama 'John' dan Nenek yang bersenandung)



Jauh hari bolangers merencakan untuk trekking ke air terjun dan jembatan gantung yang terletak dalam komplek penangkaran elang di Lido. Hari H tiba melaju menuju Lido dan hasilnya lokasi penangkaran tutup dan mendadak dangdut mencari alternatif untuk 'nyurug' di lokasi lainnya.

'halo mang, aya di mana ?"

"oh kirain aya dirumah, mo tanya tentang curug dekat lokasi penangkaran"

"jauh gak ? bagus gak ? ooohh gitu.. ya udah mang, makasih

(kurang lebih percakapan gembul dengan seseorang di hp nya)


Karena berhadapan dengan lokasi penangkaran yang tutup dan kita kecele tanpa cari tahu dulu sebelumnya, jiwa mercahndiser meronta-ronta pantang menyerah untuk mencari lokasi lain. tutup telp, berdua gembul dan mang basy berkeliling ke arah warung dan rumah penduduk yang terletak di lapangan kecil dari mobil ketong berhenti, tapi hasil nihil karena tak ada satupun orang yang ditemui untuk bertanya.

Sedangkan ketong bertiga para wanita malah asik foto-foto dengan latar belakang bukit tanah coklat bekas belahan dan jalan yang dibuat. Entahlah apa menariknya lokasi itu, tapi cocok aja pas difoto.




Sonde lama dari arah lapangan kecil (yang tadi Mang Basy dan Gembul usaha mencari penduduk untuk bertanya), tetiba muncul nenek sambil bernyanyi dan menyapa kami..sumpah gak tau muncul dari mana tetiba ada aja didepan ketong, atau mungkin beta yang terlalu fokus moto dua model andalan bolangers ini jadi kayak bingung liat ada nenek menyapa ketong.

menyapa pakai bahasa sunda, mengobrol singkat, dan mengajak untuk jalan bareng ke lokasi yang ketong mau..entah apa yang merasuki, hati beta macam sadar dan menunjukan raut muka "gak", untung yang lainnya juga rupanya seperti satu paham, dengan sopan menolak ajakan nenek tersebut..akhrnya dengan sopan kami memberi uang seadanya dan rokok, karena nenek melihat mang basy yang memegang bungkus rokok..trus lanjut nenek itu jalan sambil bernyanyi atau tepatnya bersenandung..tinggallah kami berlima dengan ekspresi dan pikiran yang hanya dimengerti masing-masing.


"JS !!! itu cowok kenapa JS???!!! JS itu kayak 'anak ilang'..JS!!!

(bu DM yang terus merocos ke arah beta) 

sedangkan beta masih dengan acuhnya tetap konsentrasi memotret bu DM diantara bukit tanah coklat itu.

Abas!!! itu kenapa ??

(lagi-lagi bu DM memanggil Mang Basy karena tidak mendapat tanggapan dari beta)


"eh bro..lu dari mana ? Mang Basy menyapa cowok berwajah oriental yang kelihatan seperti orang bingung, linglung, ilang arah, celinguk-celinguk gak tau cari apa 

"oh, gue dari hutan pinus, mo cari mobil gua" (masih dengan tampang bingungnya itu)

"lu gak apa-apa bro ?" (kali ini Gembul yang ajak bicara)

"gak, bingung ajah jalannya beda"

"emang tadi lu parkir dimana ?" 

bla bla bla..sampai akhirnya disodorin lah sebatang rokok untuk menenangkan cowok itu sambil terus diajak bicara dan bercanda untuk mengurai suasana yang tegang dari wajah cowok itu..dan terkuaklah cerita datang jam 5:30 masih gelap, parkir dan mulai trekking ke hutan pinus yang 'spooky look' kata cowok itu..terus lanjut mau ke air terjun tapi dai rasa hawa dingin dan mulai agak mencekam karena benar-benar sepi. Cowok yang kemudian kami menamakan John, memutuskan untuk jalan kembali kearah datang, dan dengan muka bingungnya muncul tetiba di depan kami tadi. Hanya bekal sourcing di google malam sebelumnya dan jam 4 pagi dari Jakarta meluncur ke lokasi dan hasilnya 'John' linglung 😂

Akhirnya memutuskan untuk kembali bareng, sambil jalan keluar dan mengantar 'John' cari mobilnya. Dan ternyata memang parkir mobilnya dilokasi pertama belokan ketika dapat papan petunjuk penangkaran elang dan karena gelap jalur trekkingnya pun memang berbeda dengan ketika dia kembali sehingga wajar dia bingung, linglung, celinguk sonde jelas.

Setelah John turun, ketong melanjutkan perjalanan dan mulai lah berdiskusi ala bolangers yang nyeleneh dan sedikit banyak masing-masing akhirnya cerita tentang pikiran ketong tentang nenek tadi termasuk apa yang terjadi dengan John tadi. Dan menjadi cerita kami sendiri di hari itu dan pasti di beberapa hari kemudian hahaha...


Lanjut, karena sonde mau nyerah gitu ajah dan berusaha untuk mencari lokasi lain untuk dikunjungi. Telpon menelpon pun terjadi, google menggoogle pun bergantian sampai akhirnya ketong sepakat untuk mengunjungi Curug Putri Pelangi yang menurut mbah gugel sonde jauh dari lokasi ketong dan jarak tempuh kurang lebih 30 menit. Deal..cuss..cari jalan dengan Gembul pegang kendali kemudi, navigator Mang Babas dan ketong para 'pere' tetap tim penyemangat hahaha..tapi boonnggg...yang pasti saling bahu membahu mencari jalan, tanya jalan, nyasar bareng lagi dan akhirnya nemu jalur yang tepat menuju Curug Putri Pelangi.

Kali ini yg tracking mobilnya, sonde ketong, karena jalur menuju curug sudah terbuka dan bisa dilewati oleh motor maupun mobil sampai ke area parkiran curug. Tengah perjalananpun ketongpun bertemu dengan beberapa orang bapak-bapak penggowes sepeda, dan ajaibnya dong gowes dari Depok..bisa bayangin depok - bogor - loji - curug putri pelangi - loji - bogor - depok..kalo beta kes tinggal sepeda lebe baik pulang pake grab hahahah (maaf bapak-bapak..)

Sebelum memasuki area curug, sampailah ketong di area kempingnya dan disambut dengan hamparan pepohonan yang menyejukan mata. Gerbang masuk berfungsi sebagai dasar memenuhi keperluan kemping 

- bangunan untuk toilet dan kamar mandi

- kafe kecil untuk ngopi-ngopi santai atau sekedar memesan makanan bagi yang tidak membawa bekal

- halaman yang luas sebaga media tanaman sehingga bisa menjual tanaman kepada pengunjung

- sudut kafe yang jual menjual hasil pertanian seperti jagung, kopi dan buah-buahan


price list untuk paket makanan, kopi, beli buah-buahan bahkan untuk sewa tendadan keperluan kemping.

gerbang utama sebelum menuju Curug Putri Pelangi


salah satu sudut berswafoto

salah satu sudut kafe yang menjual kopi dan jagung hasil kebun di area kemping

salah satu bangunan yang bisa disewa untuk kemping



Kafe kecil dan bangunan untuk keperluan para pengunjung selama kemping.



Lanjut setelah berfoto ria dan sedikit berbincang-bincang dengan petugasnya, mobil mengarah ke lokasi curug. Daaann gak nyangka banget curugnya ramai dan gak effort banget buat tracking hahaha..

terlepas dari ramainya, curug putri pelangi ini cantik banget, diniding batunya dengan tumbuhan liarnya  benar-benar seperti lukisa jika di potret. dan curug putri pelangi ini sudah cukup menyembuhkan kekecewaan karena gak bisa tracking ke Penangkaran Elang Lido dan air terjunnya. 







Cantik kan ? Cantiik laahh hahaha..apalagi melihat pemandangan ditemani kopi panas, tempe dan pisang goreng..😄


Cukup foto sa yang berbicara, sonde usah banyak keteragan lainnya, karena su talalu cantik. Jadi mau kesana juga ?? Hayook tinggal google dan jalan pun terbuka.


Salam dari Beta




No comments:

Post a Comment

Pengalaman Glamping di Trizara Resort

Untuk merayakan ulang tahun Bu DM alias Madam yang ke-50, kita mutusin untuk liburan ke Bandung. Lihat-lihat lokasi dan hotel dilakukan via ...