Makassar "rusuh" bersama kami
![]() |
ki-ka : Kak Ifan, Bocin, JS, Bu DM, Kak Ruth & Kak Liana |
Makassar
Atau dulu sering disebut Ujungpandang, merupakan Ibukota Propinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Sekitar tahun 1993, sekeluarga meninggalkan SulSel untuk mengikuti penempatam tugas baru Doel (bokap) ke tanah Jawa. Jadi begitu ada tawaran mengunjungi Sulsel tidak banyak pikir untuk kembali. Apalagi telpon "mendadak" dari mas mas "penggoda iman" tukang bajalan itu.
Mas Ifan Rosandy gak jadi mudik di Idul Adha ini jadilah rombongan kocar kacir mencari tiket untuk berangkat. Ditambah saat saat terakhir bocin sempat mundur untuk ikut berangkat tapi berkat "paksaan" dari kami jadilah cuuss rombongan bogor bertiga menuju ibukota malam hari untuk flight jam 21:45.
Hujan yan mengguyur Bogor sore hari itu tidak membuat kendor semangat kami. Setelah kata YES dari boss untuk cuti
π
π.. meluncur membelah bogor pulang pergi untuk angkut tas ransel dan duduk manis dalam damri menuju Bandara Soekarno Hatta.


Ini termasuk penerbangan malam yang entah lah sudah beberapa kali saya ambil, tapi penerbangan malam itu terasa berbeda. Wajah si Doel melintas hebat, mengingat kenangan dan cerita kami di Sulsel semakin membuat tidak sabar untuk menginjakan kaki kembali.
Penerbangan langsung ditempuh sekitar 2jam 10menit dan dengan situasi sedikit turbulans, penerbangan kami on time dan tepat pukul 00:55pagi sudah mendarat dengan manis di makassar..
π
π.


Antri bagasi, antri toilet, beli kopi, mainin mesin otomatis kopi
π
π€, telponan, sms-an menjadi ritual kami sambil menunggu dijemput. Menikmati suasana dini hari di makassar pun dimulai dengan nongkrong di tangga, bercerita dan menggandai2kan nama panggilan masing2 Ibu Suri, Ratu, Selir 1 dan Selir 2 dan pembantu pun diiringi tertawa renyah kami.


Sampai akhirnya datang dengan iringi teriakan nama nama kami dari arah belakang dan inilah kami berenam dlm mobil menuju kota
Selamat datang diMakassar
Satu janji terpenuhi, Doel!!
Tidak menunggu lama kami langsung berkeliling malam *menjelang pagi buta lebih tepatnya
π
π..jalanan lenggang menemani arah yang semuanya terasa asing. Tiba tiba mobil berhenti depan mesjid dipinggir jalan.


"mo ngapain ?"
dijawab : "sholat"
"ha ? serius ? *bicara sendiri dalam hati
Tapi walaupun bingung tetap turun dr mobil dan mengikuti arah teman berjalan..ternyata masuk gang disamping mesjid dan berbelok ke rumah dengan sprt garasi dibuat jualan makanan..daaaannn!!!! kuliner pertama diMakassar di tengah buta pagi
π
π
π..



Songkolo Bagadang Alhamdullillah
![]() |
Songkolo yang dimakan bersama telur dan sambal |
Warung nya yang ternyata terletak dibelakang mesjid *terbayang ajakan sholatnya pindah ke warung
π
π
. . Songkolo terbuat dari beras ketan, disajikan dengan serundeng dan ikan teri. Bisa ditambah telur asin atau telur rebus bebek. Songkolo hanya disajikan pada malam hari..dan belakangan setelah sampai bogor, saya sempatkan google..mbah googlenya ini memunculkan Songkolo Bagadang ini diurutan pertama..woooowww keren..check list
✅..



Lokasinya sajah yang sama, tapi karena tidak bisa makan beras malam itu, saya dan Bu DM menikmati Pallubasa.
Pallu basa
Salah satu makanan khas Makassar, berkuah dan berisikan daging kerbau. Pallu yang artinua kuah, basa artinya daging..*bener gak yah artinya..kalo salah mohon dikoreksi yah kepsuk Ifan Rosandy
π

Penyajianya hampir sama dengan coto makassar, isinya pun bisa daging, jeroan ataupun campur. Hanya yg membedakan adalah bumbunya. Walaupun bilangnya kurang enak tp buat saya maaah..enak sajaah!!!
π
π


Dan saya pun lupa memoto pallu basa itu..mungkin efek kantong tengah dan mata yg sepet
π
π
π



Selesai dengan kuliner ditengah buta, kami melanjutkan perjalanan menuju rumah kepsuk. Bayangin saja rumah bujangan tetiba diisi 5 perempuan yang sangat berisik sampe jam 4pagi baru sunyi senyap..alias pada mingkem saat tidur sajah..
Saatnya mimpi ditanah makassar.
Karena tidur pun sudah menjelang pagi, jadilah hari pertama kami bangun dengan setengah malas, gantian mandi dan siap meluncur keliling makassar menuju malino, telat 2 jam dr jadwal awal. Sarapan pun kam 9:30
π
π dan yang pasti makanan ini sudah jadi incaran saya..yeeeaahh walaupun sudah byk dijual di jakarta atau kota lainnya, tapi tetap sensasi merasakan coto makassar asli ditanah makassar lebih sedap..abis dua mangkok pun *ini mah modus kyknya
π
π
π
π






Coto Makassar
Makanan khas berkuah dengan bumbu rajikan yg berbeda, dagingnya
dipotong - potong dan disajikan bersama ketupat atau burasa. Daging, jeroan atau campur pun bisa dipilih.
Setelah selesai sarapan *sarlat (baca sarapan kilat)
π
π.. saya seperti tentara masuk sarang musuh..serbu..rubuhkan musuh..kembali markas..hahhaha seperti itulah rasanya dihadapkan dua mangkok makan tanpa banyak bicara blus blus sikat minum bangun duduk jalan lagi
π
π
π.. saya sebutnya SARLAT..





![]() |
Coto Makassar Nusantara cabang Jl Melati |
POD
Lanjut kami menuju kearah pantai losari, dan hari itu banyak tenda-tenda didirikan sepanjang Pantai Losari dan petugas yang berjaga2. Jd buat saya kurang menarik untuk saya kunjungi saat itu. Kami berlabuh di coffee shop POD. Tempat yang nyaman dan yang pasti toiletnya ok..rata2 kami bermasalah dengan "urusan" itu
π
π dan sambil menghabiskan kopi, masuk toilet muka asem keluar toilet sumringah cerah ceria *ngertikan maksudnya
π€
π




![]() |
Interior POD Coffee shop |
Ayam Sedap Malino
Perjalanan dimulai setelah Sholat Jumat menuju Malino. Kalo dijakarta seperti puncak nya lah..udara sejuk..dan bulan september masih sangat dingin..dan jagonya adalah "Ayam sedap"..ayamnya goreng biasa tapi sambalnya mantaaapp..pokoknya perjalanan kali ini mata, tangan, kaki sampai perut aman terkendali
π
π


![]() |
Ayam Sedap Malino |
Kawasan Hutan Pinus Malino
![]() |
Hutan Pinus Malino |
Sedikit bercerita tentang Hutan Pinus ini. Kawasan ini terletak di Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa. Ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Makassar. Di kawasan ini, dapat menikmati sejuknya angin, berleha-leha diwarung indomie & jagung bakar disepanjang jalan hutan ini, atau bisa berkuda. Dengan sewa kurang lebih 30rb - 50rb, kita sudah bisa keliling hutan ini.
Malino Highland
Setelah mampir sebentar di hutan pinus, kami melanjutkan perjalanan dan memasuki area Malino Highland, kami dikenakan karcis 50rb per orang, bisa menikmati area termasuk kebun bunga, mini zoo dan suasana highland yg tenang dan indah. Saat itu sungguh beruntung langitnya super..saya bilang suppeeerr karena awan menggantung..langit antara mendung dan terang..udara sekelilingnya adem jadi paass rasanya berada di highland
π€
π


![]() |
salah satu sudut Malino Highland |
![]() |
Langit yang cerah membuat tempat ini cantik |
![]() |
Walk like no way back home |
Begitu banyak spot-spot ini dikawasan ini. Salah satunya Kebun Bunga Malino.
Sayang waktu kami datang, rumah kacanya sedang tidak terlalu banyak bunga, tapi masih tetap memanjakan kami dengan keindahannya.
![]() |
Taman Bunga Malino |
Glass Villa Takapalla, Malino
Senja menjelang, kami memutuskan untuk membeli perbekalan untuk masak di villa. Oh iya villa ini keren looh..lantai 3 nya bener-bener menyajikan panorama super, dan kami menginap gratis berkat kepsuk.
Begitu sampai villa, rombongan pun gegoleran termasuk saya beralaskan lantai kayu. Mulai mengantri mandi, bongkar muatan tas dan mulai sibuk pegang handphone alias sibuk update-an.
Selesai beberes, kami turun untuk masak dan makan malam. Villa ini enak banget suasananya seakan akan lu lupa ama dunia luar dan hanya waktu berputar dalam villa
π
π.. tenang, suasana gemricik air, ikan berenang dikolam, adem ditambah kopi dan indomie itu sudah cukup bahagia buat saya karena bahagia itu sederhana!!
☺️
π




Tidak menunggu lama, makan malam pun tandas dan kami menghabiskan sisa waktu dengan mengobrol. Satu persatu mulai tumbang dan akhirnya rombongan wanita menguasa kamar besar dengan alas kasur dan selimut berbalut malam..syahdu..
saking syahdunya jam 5 pagi bangun tanpa kacamata ditanya kaka Rutzky Ambarita diluar ujan ? Jawab kenceng iyah ujan
π
π
π padahal itu suara air dari kolam
π
π€





Rencana untuk jalan pagi sekitar villa berganti dengan main mainan baru mas Ifan Rosandy dan menikmati sarapan ala chef kaka ruthe, Liana Tanuwidjaja dan bu Dwiratna Meyrnawati..saya dan bocin bagian cuci piring sajooh
π
π.


Dan dipagi hari itu begitu indah..sawah hijau membentang..bukit menjulang kokoh..matahari pagi malu malu untuk tersenyum..sungguh gak bisa diungkapkan!!!
Glass Villa Takkapala, what a perfect place.
Puas menikmati suasana villa, kami melanjutkan perjalanan menuju Tanjung Bira. Lajur yang dipilih melalui Sinjai-Tanete-Bulukumba. Perjalanan dimulai dengan sedikit macet daerah Pasar Malino. Melewati pasar pas dengan hari pasar. Semua orang tumpah ruah dipasar, motor parkir berserakan dimana-mana tanpa aturan, truk-truk pengangkut masuk dari arah berlawanan..membuat Kepsuk ( Mas Ifan ) harus menggunakan jasa spionase alias pinjam mata bocin untuk arahan bagian kiri mobil..
semua ikutan mengarahkan.."kiri banyak lagi lagii"
"..bisa bisa.."
"awas!!! Awaass!!"
"Fan awas awas!!!"
Alhasiiilll puyeng lah Kepsuk itu dan keluar kalimat sakti : "sudah sudah!!! Jangan semua ngomong pusing saya!!!
π
π
π
π
π..





Dan para spionase itu pun otomatis langsung diam hahhahaa..seruuu ini..mobil terjepit dan kami semua konsentrasi tertuju Kepsuk sambil menahan nahan dan gemas mau teriak..
"Tabe pak..maju kii..tabe naa". Beberapa kali kalimat seperti itu keluar dari mulut Kepsuk dan akhirnya looolos lah kami..
Begitu lolos semua mulaaiiii rame: wahh hebaat hebaat dan ujung2nya membahas kenapa ribut sekali yg mengarahkan Mas Ifan
π
π
π



Kabupaten Bulukumba
Perjalanan dilanjut dengan jalan berkelok-kelok. Saya sedikit pusing menjelang mabok..kaka ruth juga pusing oek oek..pindah posisi ke depan duduk langsung molor dan bener-bener terpaksa harus tidur untuk tidak mabuk jalanan. Jalanan lumayan bagus dari arah Sinjai dan Tanete, dengan kondisi teler kami meninggalkan Kepsuk menyetir sendiri, lainnya molor
π
* maaf yaahh
ππ½*



Dengan kondisi ini, diputuskan untuk makan baso, terbayang yang hangat-hangat ditambah promosi yg bilang di Sinjai ada baso enak..ok bertahan untuk baso..jalan punya jalan..terus terus..dan kelewatan lah warung baso itu
π
ππ»
π
π
π
π






Baso ilang dr khalayan
π

Tapi tetep terus berharap untuk bisa menikmati makan yg hangat-hangat..ada warung makan lumayan di Bulukumba katanya..jual apa fan, bocin tanya. Jual nasi campur kt mas ifan. Isinya apa..? Bla bla bla bla kata Kepsuk. Oh ok klo bgt boleh. Jadi lah pas sampai bulukumba kami mencari warung makan tersebut.
Turus, duduk, memesan dan akirnya saya tetep gak makan kuah2 hangat
π
π.


Nasi campur
Jadi isi nasi campur itu nasi disajikan dengan daging goreng, paru goreng, telur, kentang goreng kering bumbu dan kuah seperti kuah rawon. Emang mikir nasi campur itu apa ??!!
π
π
π
π




Lagi-lagi seperti pasukan tentara, makan, minum, langsung jalan lagi. Sekarang kami menuju ke Apparalang. Sekitar 1jam sebelum ke Tanjung Bira.
Pantai Apparalang
![]() |
Selamat Datang di Apparalang |
Pantai dengan struktur laut dan karang yg berbeda. Disarankan untuk tidak berenang kalau ombak besar/tinggi. Untuk menikmati, kita harus turun tangga dengan 45 derajat..pantai dengan laut lepas ini membuat perbedaan yg lumayan buat mual mual pusing td
π
π.. langsung saya segar. Setelah 3-3,5jam perjalanan melintas sinjai dan tenate yg kelok kelok, hawa laut ini nikkkkmmaattt!!


![]() |
Jalur menuju Apparalang |
![]() |
Tangga dengan kemiringan 45 derajat |
![]() |
Dipagari batu karang kokoh
|
![]() |
Mainan baru Kepsuk kala itu |
![]() |
hp disandarkan diransel drone dan cekliik!! our selfie π |
Bermain main dengan mainan barunya, poto-poto, ngobrol-ngobrol yah sekitar 1jam lebih lah kami menikmati Apparalang. Pas mau pulang, ada kejadian lucu dimana kami antri untuk ke toilet, ibu-ibu diwarung sekitar toilet terkagum kagum setengah terbelalak memikirkan apakah ibu dm itu pake celana apa gk
π
π
π..secara ibu dm hanya pake baju panjang jadi celana pendeknya tidak keliatan
π
π.. *gak sensor loh cerita tentang ini*





sampai akhirnya celana pendeknya keliatan dan ibu-ibu itu pun "oohhh pake celana pink" hahhaa
Melanjutkan perjalanan kami menuju Tanjung Bira..kami sampai sekitar jam stgh lima. Check in, bersih-bersih dan menuju pantai menikmati sunset.
Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba
Terletak di Kabupaten Bulukumba, Pantai Tanjung Bira ini menjadi favorit para pelancong. Dengan berjalan iring-iringan menuju bibir pantai, berakhir di warung menikmati kopi dan matahari terbenam. Tidak ada kenikmatan lain lagi selain ini.
Mainan baru pun terbang membelah senja, merekam, memotret indahnya sore itu. Kembali kepangkuan bocin dan menoreh goresan indah dipipi
π
π



ππ»
![]() |
Senja di Tanjung Bira |
Balatoa Resort
Malam menjelang, matahari kembali ke peraduan, sama halnya kami. Menikmati penat dengan berjalan ke restoran memakai sendal sebelah beda dan sadar pung sudah di restoran. Tapi yah gak apa apa lah sapa juga yg kenal ini
π *gk nemu foto sandal skaroot vs roxy nya
π
π



Selesai menikmati capcay (pake kentang) kembali menuju Balatoa Resort untuk mimpi malam ketiga ditanah Makassar. Sedikit informasi, resort ini baru dibuka sekitar 4-5 bulan sebelum kami mengunjunginya, dibawah management Amatoa Resort, Balatoa resort ini recomended untuk menginap. Harga terjangkau, bersih, kamar besar dengan interior yang nyaman.
![]() |
Malam di Balatoa Resort |
![]() |
Balatoa Resort |
Pulau Kambing & Pulau Liukang Loe
![]() |
Floating like this enjoy the day |
Pagi, kami menikmati snorkling di Pulau Kambing, lanjut ke Pulau Liukang, dan kembali ke hotel. Benar-benar indah karang nya seperti pohon beringin yang bersusun-susun menjadi tempat bermain para ikan berwarna warni daaann ini tempat saya berani snorkling tanpa dipegang terlamaaa!!! Sampai semua kembali kekapal dan saya ditinggal ngapung sendiri ckckkck apalagi gk ada yg motoin saya
π
π.


"Sriiii..kita semua sudah dikapal" teriak Kaka Ruth
"Eng emmm engg tuung" teriakan saya diantara mulut penuh ama snorklegear
"Hayook kesini berenang" kata Mas Ifan
"Eheekk *angguk angguk
(Jadilah berenang gaya katak melawan arusnya)
"Horeee bisa kan" kata Mas Ifan
"Hehhee" (sorak dalam hati)
"Tapi kenapa rambutnya gk basah ?!" tanya Mas Ifan
Hahahha waterproof hair ito loh
π

Terombang ambing dengan bantingan speedboat kami kembali menuju ke pantai dan bersih bersih di resort. Puas rasanya bisa snorkling tanpa ada yg pegang dan walopun gak ada yg moto tp selalu ingat melayang-layang diantara gulungan ombak nya
π
π
ππ½



Sarapan tandas dalam sekejap, beres-beres check out dan kembali menuju ke Makassar.
![]() |
Salah satu sudut Balatoa Resort |
Kampung Phinissi
![]() |
Pengerjaan Kapal Phinissi |
Kampung Phinissi bisa dikunjungi melalui jalur jalan kembali menuju Makassar.
Kampung yang isinya masyarakat pembuat kapal phinisi berukuran besar, sedang maupun yg kecil. Dan ini membuatnya manuaaall!!. Bisa berbulan bulan bahkan ada yg bertahun2 proses pembuatanya. Turun temurun keahlian ini hanya ada di kampung phinisi. Mungkin jg salah satu inspirasi lagu nenek moyang ku seorang pelaut bisa datang dr kampung phinisi ini..nenek moyang ku seorang pembuat kapal..
π
ππ½..am always proud to be Indonesian. Am Indonesian!!!


![]() |
Menu sempurna siang itu |
Lanjut melewati Bulukumba, makan siang nikmat dengan harga murah meriah yg entahlah kalau dijakarta mungkin sudah sekitar 600-800rb untuk 6org. Tp ini ikan bakar 2 rasa, udang, sayuran 2x tambah, minum air kelapa batok, nasi, ayam bakar, jus, hanya 300rban..sapa coba gk mau nambah ??
π

Dan selayaknya daerah pesisir pantai, kami melewati tambak pembuatan garam tp sayang kami tak sempat untuk memotret dikarenakan ada "pembalap" lintas makassar
π. Saking kencengnya dalam hati mikir :ni orang gk tau pedal rem kali yah
π
π
π
π€ dan waktu berhenti pom bensin untuk ke toilet akhirnya bilang sama kaka ruth : ooohh akhirnya brenti juga neh mobil
π
π







Sore memasuki kembali wilayah Kota Makassar, kami berburu makanan khasnya. Sop konro jadi sasaran kami, sambil menunggu waktu matahari terbenam lagi..
![]() |
Iga bakar |
yeahh!! Malam ini malam ketiga ditanah Makassar. Senja lain daerah tapi indahnya tetap sama. Pantai Losari menjadi pelabuhan akhir kami untuk menikmati matahari terbenam ketiga. Pada tahun 1993, terakhir meninggalkan Sulawesi Selatan, pantai losari ini belum tertata serapi ini. Terkenal dengan tulisan suku-suku yg ada di makassar : Bugis-Mandar-Makassar-Toraja..apalagi dengan tulisan City of Makassarnya selalu menjadi incaran wisatawan untuk berpose sah menginjak tanah makassar
π.

![]() |
Pantai Losari |
![]() |
Selalu kagum denga senja, dimana sajah |
![]() |
Losari kini |
Restoran Muda Mudi, Jl Rusa.
Selanjutnya Restoran Muda Mudi menjadi sasaran kami mengisi kantong tengah. Pilihan jatuh pada Pisang Ijo dan Jalangkote. Jalangkote bahasa lain nya pastel.
![]() |
Pisang Ijo dan Jalangkote |
Selesai itu tidak buat kami berhenti. Lanjutkan dengan kopi diikuti dengan mie Hengki dan ditutup oleh cerita malam diwarung Pisang Epe..apa kebalik yah ?? Muda mudi, mie hengki, kopi dan pisang epe ?? Ataaauu aah entahlah yg mana duluan yg pasti kenyang banget malam itu. intinya nongkrong dengan cerita masa lalu dan pembelajaran diri masing masing diantara perut yg penuh
Selamat malam makassar
π
ππ»



![]() |
santai menikmati kopi di Kopiteori.com |
![]() |
Mie Hengki, depan Pelabuhan Makassar |
![]() |
Pisang Epe |
apalagi yaah yang belum dimakan ? hahahhaa
Benteng Fort Rotterdam
Pagi ke empat ditanah Sulawesi Selatan, Makassar dilewati dengan Sholat Ied jauh dr keluarga. Latihan mental ini namanya..bertahan diantara jemaah sholat bersama keluarga. Yang biasanya abis sholat saya cium tangan mama dan kakak, hari ini tidak ada ciuman sayang dr mama. Tapi tidak apa apa ini namanya latihan mental kalau jauh dari mama atau keluarga. Sholat Ied pertama sendiri setelah beberapa tahun lalu masa kuliah di yogyakarta
π
π


![]() |
Benteng Fort Rotterdam |
Setelah Sholat Ied, rombongan keliling mencari sarapan dan menikmati kuliner khas lainya. Dan karena hari ini terakhir menikmati Makassar, lokasi pertama menuju Benteng Fort Rotterdam, benteng bersejarah menjadi lokasi ditawanya Jendral Sudirman semasa hidup dan benteng yang dipakai bertahan dalam perang bugis. Benteng kura-kura masyarakat dulu menyebutnya karena bentuk dinding2 yg mengelilingi seperti kura-kura.
![]() |
Salah satu sudut benteng |
![]() |
My signature π |
Selesai benteng, rombongan berburu sarapan di Jalan Sulawesi. Beberapa temen menikmati menu "special" dan lainya menikmati bubur ayam. Saya ? Kalau saya menikmati bangunan tua dan klenteng2 disepanjang jalan. Setidaknya ada 4 klenteng dr lokasi sarapan dan saya sempat memotret dr luar salah satu klenteng yang sedang berlangsung upacara bakar lilin.
![]() |
Bubur Ayam Jl Sulawesi |
![]() |
Salah satu Klenteng di Jl Sulawesi |
Cafe Mama
![]() |
Menu di Cafe Mama |
Setelah kami berburu sedikit oleh oleh khas Makassar, dan kembali melanjutkan nongkrong
π.. Baso khas Makassar menjadi tujuan kedua, kemudian menikmati makanan kecil di cafe mama. Oh iya Cafe Mama ini punya homemade ice creamnya enak banget danyang pasti semua menu recomended. Asli gak boong!!! π

![]() |
Salah satu menu di Cafe Mama |
![]() |
manis kan ?? semanis saya hahaha |
Perut ini serasa sudah tidak mampu menerima makanan lagi. Dengan waktu yang tersisa, dengan hari libur Idul Adha beberapa warung makan tutup, tetap sajah kami masih berburu kulibernya. Dari pada kami terduduk bego seperti orang kekenyangan akhirnya diputuskan untuk main ke Mall terbesar di Makassar. Dan rasanya semua orang Makassar tumpah ruah di mall ini.
Bahkan kami ikutan antri promo buy 1 get 1 dari Wakai. Bayangkan perut kenyang, dompet menipis, masih saja mengantri beli hahha. Tapi itulah kami, manusia pejalan yang ingin memuaskan semua keinginan. Tak betah dengan antrian dan sesaknya outlet Wakai, saya memutuskan untuk menyerah dan keluar. Sebenarnya seh ini moduusss hahhaa..gak ada ukuran kaki yang pas untuk sepatu yang dipromosiin. Kaki segede gaban ini hanya bisa muat di 41-42, yang dijual 38-40. Sobeeekk lah sepatu itu kan hahhaa..
Berujung menemani penghuni kota Makassar belanja, saya dan bocin duduk jongkok ditiang sambil menunggu dan menghitung jam untuk ke bandara. Sampai Kak Ruth menyusul dan akhirnya kami memutuskan mengakhiri hari ini dan kebut menuju Bandara. Lagi-lagi pembalap Nando ini seperti tak kenal pedal rem. Hanya berselang 15 menit dan asli kami juga terburu-buru pamit kepada Kak Ifan dan Nando.
Terimakasih atas semuanya.
Untuk referensi biaya :
Tiket Jkt-UP : 1.460.000 pp, SJY maskapai
Balatoa Resort : 700.000/malam
Speedboat di Tanjung Bira : 600.000
Yaaah biaya lain cuman biaya makan karena mobil, villa malino, penginapan di makassar gratiiss
π
π.. terimakasih mas Ifan Rosandy yang sudah mau direpotin dan dirusuhin oleh kami para wanita rusuh
π
π
π dan pembalap nando Mustafa Nando yg sudah berbagi aspal dan cerita malam disombu opu pisang epe, sehingga terbuka lah sesi curhat itu
π
π
π
π
π










Terimakasih buat teman jalan kaka kaka cantik
No comments:
Post a Comment