Sunday, September 13, 2020

Hijaunya Ciawi Tali,Kampung Ciwaluh

Ciawi Tali, Kampung Ciwaluh, Cigombong



Rencana trekking hari sabtu, tapi di wag sudah ramai mulai hari senin, dengan bahasa "wooii, ini masih hari senin!!!"hahhaha..biasa terjadi di wag kami, kalo bolangers mau jalan pasti berhari-hari atau bahakan berminggu-minggu diskusi terjadi 😉

Hari H tiba, ketong berkumpul di rumah Arimbi jam 7 pagi. Perjalanan dimulai dengan masuk tol kearah tol exit Cigombong. Pegang kemudi tetap Mang Babas di navigator oleh Mang Gilang, dan kami para wece-wece duduk manis seperti biasa..hhmmm..

"Pak Ujang, dimana ?, kita lagi isi bensin dulu"
"Tenang Mang, disamperin ke pom bensin" 
"Ok Siaappp"

Gak lama berselang, muncullah Pak Ujang disambut dengan senyum dan jabat tangan erat karena sudah lama tidak bersua..Oh iya, sedikit cerita tentang Pak Ujang. Pak Ujang ini, driver kami di kantor lama (Gilang dan beta), notabene sekantor dengan Mang Babas..Dan Pak Ujang ini dulunya team GA dibawah asuhan Bu Myrna. Jadi kami sangat akrab dan biasa bercanda, tidak kecanggungan kecual ke bu Myrna yah...hahaha bekas boss cuuiiii..😋 (maaf ah Bu Myrna)

Setelah bekal air, roti dan bensin full serta berjumpa dengan Pak Ujang, tetap kami putuskan untuk mencari sarapan yang agak berat alias cari nasi uduk atau bubur ayam..yaakk!!!! itulah bolangers, suka jalan suka makan..jadi aman toohh..perut su kenyang trekking pun kuat.

Lanjut, dengan pembuka jalan Pak Ujang didepan bersama motornya, ketong dibawa menuju Desa Lengkong, tepatnya ke arah Kampung Ciwaluh. 

Jalur yang dilewati pun bervariasi, kanan kiri mobil disajikan pemandangan bedeng bawang merah, cabe, tomat dan sayuran. Tiba di satu belokan, kami terbelalak dengan pemandangan terasering dibawah lereng dan kaki gunung yang masih sedikit diselimuti kabut..what a view..


setelah tikungan tajam yang hanya muat untuk 1 mobil, kami tiba di tempat parkir. Semua mobil harus parkir disini seblum masuk dan memulai trekking di Kampung Ciwaluh. Awal trekking tidak mengharapkan apa-apa, tapi benar-benar dibuat takjub. Setelah masuk perkampungan, trekking memasuki zona persawahan..cakep, keren, indah atau apalagi istilahnya.. you named it.








Sebelum memasuki zona persawahan kedua, kita sampai digerbang Kampung Ciwaluh. Oh iya, tenang disini ada pemeriksaan suhu badan dan tanya-tanya atau ngobrol singkat mengenai kesehatan dan aturan Kampung Ciwaluh yah..Harga tiket masuk Rp. 5000 per orang..murah kan ?? dan yang pasti tidak ada pungutan liar seperti yang terjadi di curug-curug daerah Babakanmadang..amaannn..petugas dan masyarakat pun ramah, membuat pengunjung betah.



Lanjut setelah mampir ke warung untuk istrahat sebentar, langkah kaki menuju zona trekking persawahan lainnya pluuussss ditemani gemercik suara air dari sungai. Aliran sungai disisi kiri jalur trekking benar-benar buat adem, rasanya mau berhenti dan main air sajah disana. Bebatuan besar kecil pun menarik hati untuk disinggahi dan membayangkan akan pose diatas..pikiran terbagi tapi langkah kaki sonde bisa berhenti. Jadilah lanjut menuju jalur selanjut. 




Dan yang pasti mesti ini bro dan sis..hahahhaa..Lupakan Mantan !! Nikmati Alam 😉


Langkah kaki terus melaju, sambil berhenti sebentar mengambil foto-foto dari kamera hp, dan ada rasa menyesal kenapa tidak membawa kamera mirrorless, mungkin karena sudah lama tidak 'turun ngeguide' jadi pengen praktisnya mulai berontak, sonde mau ribet deng kamera jadilah agak menyesal..tapi ini realme 5 juga sonde mengecewakan koq..semua foto yang di cerita ini hasil jepretan kamera hp realme 5 loohh..bea senang, kantong senang 

Jalur trekking selanjutnya benar-benar disuguhi pemandangan yang menyegarkan mata dan membuat ketong pung hati melayang. Lihat sa ini beberapa foto hasil jepretan beta









trekking kali ini hampir 3 jam loh, tapi karena disuguhin pemandangan yang menakjubkan tidak terasa sama sekali..benaran sumpah gak bohong..ini mah MSG allowed !!! (baca Mata Segar hati senanG) hahaha. 

Setelah melewati jalur trekking zona sawah, ketong tiba di peristrahatan kedua..warung Kang Firman. Kenalan, ngobrol, makan gorengan, beli minuman, dan yang pasti motret bolangers plus Pak Ujang. Disini beta minta beli kopi khas Ciwaluh buat bawa pulang dan minum.



Di warung Kang Firman, ada papan dengan tinta merah "Air Terjun Ciawi Tali 50 M,  Di Depan Belok Kanan" buat semangat..



cuss..bolangers lanjut menuju air terjun..dan beneran koq tidak sampai 50 M kita belok kanan, masuk jalur  hutan kecil, dengan trek sedikit licin mungkin karena abis hujan malamnya, dannn..suara air semakin terdengar kencang..ppssttt siap siap nihh









Air Terjun Ciawi Tali - Kampung Wisata Ciwaluh, memang tidak terlalu besar, tapi jalur trekking dan pemandangan yang disajikan sepanjang perjalanan sungguh membuat bahagia..sonde ada rasa kecewa sama sekali.

Main air sebentar, mengambil foto-foto dan sedikit bersenang-senang dengan 'kerjain' Bu Myrna, bolangers putusin untuk pulang. Selain karena rombongan anak-anak muda lainnya datang menyerbu air terjun jadi cari aman dengan jaga jarak dan balik kanan pulang. Dan yang pasti karena su lapar juga seh.

Kembali membelah zona persawahan dan perkampungan, ketong masih disajikan pemandangan terakhir sebelum sampai tempat parkir seperti ini..mamaaaeee!! masih sayang untuk pulang tapi harus pulang, mo kermana lai..



Sampai parkiran, kita atur napas dulu, kemudian lanjut menyusul Pak Ujang yang sudah duluan pulang ke rumah untuk mengatur makan siang. Memang sebelumnya, ketong sudah minta diaturin makan siang di rumah Pak Ujang sajah, tidak mau ke restoran atau warung makan. 

(sebelum hari H)
Pak Ujang : Mau dimasakin apa, Bas ?
Mang Basy : Apa ajah Pak Ujang, kita-kita mah gampang makan. kasih nasi ama tahu tempe juga makan
Pak Ujang : yakin yah ? ya udah disiapin nasi ama sambel yah hahha

(woooowww) nasi, ayam goreng, sambal, tahu tempe goreng buatan Istri Pak Ujang memang juara!!!
lapar hilang berakhir dengan gegoleran di lantai teras rumah Pak Ujang.

ditambah air kelapa dan cincau buatan sendiri..Tuhan!!! memang talalu enak hidup ini.
capek trekking, hati senang, perut bahhaagiiyyaahhhh 😀

dan bolangers pun pamit ketika jam menujukan jam 5 sore, setelah ketong molor yang pastinya hahaha..
oh iya, biaya perjalanan ini pun tidak terlalu mahal

isi bensin 150rb
jajan alfamart kurleb 50rb
jajan bubur kurleb 100rb
e-tol 50rb
tiket 30rb
makan siang ?? Pak Ujang gak mau dibayar 
dan semuanya pakai uang kas bolangers..jadi tidak ada pengeluaran pribadi sama sekali..

Boleh dicoba yah gaaiiisss..kalo mau ke Ciawi Tali, jalan meuju kesana pun mudah tapi mesti siap-siap hilang sinyal. Hilang sinyal yang buat hepi tentunya..bebas brur..

Ok, sekian dulu yah cerita beta kali ini
nanti ketong sambung lagi, karena rencana mo ke Curug Cisadane dikunjungan berikutnya.

Salam dari beta dan bolangers
Selamat jalan-jalan, smeoga bisa jalan bersama.

Cheers
beta







No comments:

Post a Comment

Pengalaman Glamping di Trizara Resort

Untuk merayakan ulang tahun Bu DM alias Madam yang ke-50, kita mutusin untuk liburan ke Bandung. Lihat-lihat lokasi dan hotel dilakukan via ...